KyaiKolodete membuka permukiman di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim di sekitar Kalibeber, dan Kyai Walik memilih wilayah yang kini menjadi Kota Wonosobo. Dari ketiga orang itu pula, muncuk anak keturunan yang di kelak kemudian hari menjadi para penguasa di seputar Wonosobo. Sejarah Kabupaten Wonosobo juga berkaitan erat dengan masa perang kaliini jalan-jalan kita ke daerah yang dingin yaitu Dieng, tepatnya kita mengunjungi wisata Kawah Sikidang. saat sampai di lokasi pada perkiraan suhu di Hp Sejarahyang tercatat pada Kawasan candi tersebut merupakan sebuah kompleks candi yang berasal agama Hindu-Siwa, terletak di tanah dataran tinggi Dieng (Dihyang), dengan ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut, berukuran panjang 1 km dan lebar 0,8 km. Di sebelah utara terletak Gunung prahu dan dari arah gunung ini mengalir Sungai Tulis ke arah selatan, masuk ke dataran tinggi Dieng dan dahulunya membentuk semacam danau yang dikenal dengan nama Bale Kambang. Olehkarena itu, kawah ini diberi nama Kawah Sikidang (Sikijang). Raja Kidang Garungan tetap di dalam sumur yang sangat dalam dan tidak bias keluar akibat siasat Ratu Sintha Dewi. Karena murka dan kecewa, kemudian Sang Raja mengeluarkan kutukan bahwa seluruh keturunan Sang Ratu akan berambut gembel (gimbal). KawahSikidang. Tempat wisata pertama di Dieng adalah Kawah Sikidang. Di Kawah Sikidang, Anda dapat menyaksikan perkumpulan kawah yang berasal dari belerang. Dieng, Wonosobo, Kabupaten XTwK. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 133622 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8370dbf86cb963 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Dataran Tinggi Dieng terbentuk akibat letusan Gunung Prahu Tua yang terjadi berabad-abad yang lalu. Meski sudah terjadi berabad-abad yang lalu, aktivitas vulkanis di kawasan ini masih tetap terjadi. Salah satu buktinya adalah Kawah di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Kawah Sikidang memiliki keunikan dibandingkan kawah-kawah lain – baik yang ada di Dataran Tinggi Dieng maupun di tempat lain. Kawah utama di kawasan ini memasuki kawasan kawah, akan terlihat beberapa lubang besar yang mengeluarkan asap tidak terlalu tebal. Menurut pihak pengelola, lubang-lubang besar tersebut merupakan kawah utama di masa lalu. Sementara, kawah utama saat ini berada agak jauh dari pintu masuk. Dari pintu masuk, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 1 kilometer untuk sampai di kawah utama. Jalan menuju kawah utama pun agak menanjak. Selain itu, di sekitar kawasan ini, masih terdapat beberapa kawah kecil yang diperkirakan suatu saat akan menjadi kawah utama – menggantikan kawah utama saat letak kawah utama yang berpindah-pindah inilah kawasan ini diberi nama “sikidang”, yang berasal dari “kidang” kijang. Kawah utama yang berpindah-pindah disamakan dengan sifat kijang yang senang melompat ke sana-ke cerita rakyat yang ada saat ini, sekitar ratusan tahun yang lalu tepatnya di daerah dataran tinggi Dieng terdapat seorang putri cantik nan jelita yang menempati kawasan ini. Nama putri tersebut dikenal dengan sebutan Putri Sinta Dewi. Sang putri ini memang memiliki paras yang cantik dan jelita sehingga membuat siapa pun yang melihatnya pasti akan terpesona. Pada jaman dahulu sang putri ini sudah banyak sekali di Lamar oleh pangeran dari kerajaan lain yang jatuh hati padanya. Namun, semua pangeran yang melamarnya tersebut gagal untuk mendapatkan hati sang putri tersebut. Hal ini di karenakan sang putri ini mengajukan beberapa syarat yang sangat berat kepada orang yang ingin melamarnya. Namun, dari sekian banyak pangeran yang ingin metamarnya tersebut. Ada salah satu pangeran yang memiliki harta kekayaan yang sangat berlimpah dan merasa bisa dan mampu untuk menaklukkan persyaratan yang di ajukan oteh Putri Shinta Dewi. Pangeran tersebut bernama pangeran Kidang Garungan tokoh utama Kawah Sikidang Dieng. Kemudian pangeran tersebut mengutus beberapa pengawalnya untuk memberikan berita lamaran dirinya terhadap sang putri. Singkat cerita, setelah mendengar yang disampaikan oleh para pengawal tersebut, akhirnya sang putri pun menerima lamaran dari pangeran Kidang Garungan. Dan alhasil pangeran pun sangat bahagia dan segera meminta seluruh abdi dalamnya untuk mempersiapkan pernikahannya. Sang putri pada awalnya mengira bahwa pangeran Kidang Garungan ini memiliki paras yang tampan dan rupawan. Namun, setelah mereka berdua bertemu dan bertatap muka, sang putri pun kecewa ternyata pangeran Kidang Garungan tersebut berwujud manusia dengan kepala menyerupai Kidang atau Kijang. Sehingga singkat cerita pun sang putri berusaha untuk membatalkan pernikahan mereka dengan memberikan satu persyaratan terakhir yang amat sangat berat untuk pangeran Kidang, dengan harapan Pangeran Kidang tidak mampu menurutinya dan membatalkan pernikahan mereka. Adapun persyaratan yang diberikan tersebut yakni dengan meminta sebuah sumur yang besar dan harus di kerjakan hanya dalam waktu sehari saja. Singkat cerita, pangeran pun bersedia dengan persyaratan tersebut dan di tengah pengerjaan dan hampir setesai. Setelah merasa rencananya hampir gagal, sang putri pun memerintahkan para pengikutnya untuk menimbun pangeran Kidang dengan pasir. Alhasil, pangeran pun gugur di dalam sumur yang dibuatnya. Dan sebelum tewas, pangeran yang membuat sumur tersebut marah besar dan berkata sambil mengutuk seluruh keturunan putri Shinta Dewi agar kelak memiliki rambut gembel/gimbal. Nah, itulah cerita sejarah dari Kawah Sikidang Dieng yang bisa Anda ketahui. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk para pecinta wisata saat mengunjungi kawah tersebut. Kalau berwisata ke deerah wonosobo jangan lupa mampir di Kawah Sikidang Dieng adalah salah satu objek wisata unggulan Dieng yang mudah dicapai dan dinikmati dibandingkan kawah-kawah lainnya di Dieng. Sebelum pandemi COVID-19, setiap minggu banyak wisatawan berkunjung ke Kawah Sikidang untuk menyaksikan aktivitas vulkanik yang dapat disaksikan secara taka hanya itu saja pasalnya dataran Tinggi Dieng adalah gunung berapi raksasa dengan telaga-telaga dan kawah-kawah bekas letusan yang ditempati penduduk. Kawah-kawah yang masih menujukkan aktivitas vulkanik ini menjadi daya tarik tersendiri, begitu juga dengan Kawah Sikidang Kawah Sikidang Dieng berbeda dengan kawah pada umumnya yang terletak di puncak gunung berapi dan susah untuk melihatnya. Sedangkan Kawah Sikidang berada di tanah yang datar sehingga pengunjung leluasa melihat lumpur panas meletup-letup dan gas atau asap yang berwarna putih pekat mengepul di udara. Fenomena alam yang benar-benar menarik mula nama Kawah SikidangKawah Sikidang terbentuk dari letusan gunung berapi di kawasan Dataran Tinggi Dieng bertahun-tahun lalu. Sampai sekarang kawah ini masih ini sangat fenomenal. Pada waktu tertentu, rata-rata sekali dalam 4 tahun, kolam kawah akan berpindah atau seolah-olah melompat dalam satu kawasan seperti karakter hewan kidang kijang dalam bahasa Jawa yang suka melompat. Itulah yang menjadi asal-usul mengapa kawah fenomenal ini dinamakan Kawah dan tiket masuk Kawah Sikidang DiengKawah Sikidang Dieng terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, walaupun masih banyak yang mengatakan letaknya di Wonosobo. Untuk mencapainya juga sangat mudah karena letaknya dekat dengan Kompleks Candi Arjuna dan Candi memasuki kawasan wisata Kawah Sikidang Dieng, dikenai harga tiket masuk yang merupakan tiket terusan dari obyek wisata Kompleks Candi Arjuna dan Candi Bima sebesar arga sewaktu waktu dapat berubah.Ini artinya sebelum ke Kawah Sikidang juga bisa menikmati obyek wisata candi dengan satu tiket terusan. Harga yang murah untuk tiga obyek wisata sekaligus. Lokasi Kawah Sikidang dibuka setiap hari dari jam Aktivitas Vulkanik Kawah Sikidang DiengSeperti kawah-kawah yang lain, Kawah Sikidang juga tinggi akan kandungan sulfur ataupun belerang serta zat beracun lainnya. Oleh sebab itu bau gas yang keluar sangat menyengat dan itu, jika berwisata ke Kawah Sikidang,pengunjung disarankan untuk memakai masker atau penutup mulut lainnya agar tidak keracunan gas Pengunjung juga harus mematuhi rambu-rambu yang tertera di dekat kawah yang melarang pengunjung untuk menyalakan api atau membuang puntung rokok ke dalam kawah. Api yang mengenai zat-zat dari gunung berapi bisa memicu ledakan dan di sekitar kawah pun ikut memutih karena kandungan sulfurnya. Itulah mengapa saat berada di kawasan Kawah Sikidang akan melihat tanah tandus berwarna keputihan karena pepohonan mati akibat aktivitas tak hanya itu saja terdapat juga lubang-lubang bekas kolam kawah di berbagai titik. Tanah di sekitar kawah juga sangat rapuh, jika tidak hati-hati tanahnya bisa ambrol dan pengunjung bisa tercebur ke kolam kawah yang sedang tujuan keamanan, pengelola obyek wisata ini telah memasang pagar pembatas dari bambu untuk menjaga jarak aman dari kolam kawah agar tidak terlalu terpapar gas beracun dan tercebur ke rebus Kawah SikidangKeberadaan Kawah Sikidang dengan segala keunikannya membawa berkah bagi masyarakat sekitar. Semakin banyaknya pengunjung semakin banyak lapangan kerja yang sekitar bisa berjualan makanan dan minuman untuk wisatawan. Biasanya penduduk menjual makanan khas Dieng atau berbahan dasar hasil pertanian utama Dieng, yaitu yang paling dicari pengunjung adalah telor rebus Kawah Sikidang. Masyarakat sekitar menjual telur mentah untuk kemudian direbus di sebuah kawah kecil yang airnya juga bisa langsung merebus sendiri telur di kawah kecil tersebut, dalam 5 menit akan langsung matang. Selain makanan, ada juga masyarakat yang menjual bongkahan-bongkahan belerang yang padat sebagai berfoto dengan burung hantuDi sekitar kawah juga ada fotografer yang bisa traveler sewa untuk pengambilan foto wisata traveler lho. Tidak hanya itu, di sekitar Kawah Sikidang ada penduduk yang menyewakan burung hantu untuk berfoto. Burung hantu jinak yang disewakan akan membuat foto di Kawah Sikidang terkesan ingin berwisata ke Kawah Sikidang, pengaunjung akan melihat ada yang unik dengan penduduk sekitar kawah. Ada beberapa tempat wisata Dieng Wonosobo yang cukup menarik untuk dikunjungi. Berada di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, kurang lebih 30 km dari kota Wonosobo. Dataran tinggi Dieng terletak di barat komplek Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Menurut sejarah, dataran tinggi Dieng Wonosobo disebut sebagai tempat para dewa dewi tinggal. Nama Dieng sendiri diambil dari bahasa Kawi “di” yang artinya tempat atau gunung dan “Hyang” yang artinya dewa. Sehingga Dieng berarti daerah pegunungan tempat dewa dewi bersemayam. Sedangkan sejarah lain ada yang mengatakan jika nama Dieng berasal dari bahasa Sunda “di hyang”, karena diperkirakan pada abad ke-7 Masehi daerah ini berada dalam wilayah politik kerajaan karena keindahan tempat wisatanya, Dieng juga terkenal sebagai tempat yang kental akan spiritual karena di sini terdapat candi-candi kuno bercorak Hindu dengan arsitektur yang unik. Berada di ketinggian mdpl, dataran tinggi Dieng Wonosobo memiliki udara yang sejuk lengkap dengan kabut saat matahari tidak muncul di langit. Dengan kisaran suhu 15 sampai 20 derajat Celcius, dataran tinggi Dieng Wonosobo memiliki beberapa tempat wisata yang sayang untuk Anda lewatkan. 1. Curug Sirawe Curug Sirawe, dataran tinggi Dieng Wonosobo alvindmp_ Curug atau air terjun yang satu ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter. Air terjun ini juga merupakan salah satu air terjun perawan. Hal tersebut dikarenakan sangat sedikit orang yang mengunjungi tempat wisata alam yang satu ini. Medan untuk mencapai ke air terjun Sirawe memang tidaklah mudah. Lokasinya ada di Dusun Bitingan, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kanupaten Banjarnegara. Memang tempat wisata ini berada di perbatasan antara Wonosobo dan Banjarnegara. Sehingga banyak warga sekitar yang menganggap air terjun ini berada di Wonosobo. 2. Telaga Warna Telaga Warna naonomnom Telaga warna adalah salah satu landmark dari wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo. Nama Telaga Warna diambil karena telaga ini memiliki warna yang berbeda-beda. Telaga Warna ini memiliki legenda tersendiri. Menurut legenda warga sekitar, warna yang muncul di permukaan telaga tersebut karena zaman dahulu kala ada cincin milik bangsawan yang jatuh ke dalam telaga tersebut. Secara ilmiah, warna yang berbeda dari telaga tersebut karena adanya pembiasan cahaya pada endapan belerang di dasar telaga. Dominasi warna dari telaga ini adalah hijau, biru laut dan putih kekuningan. Jika ingin melihat keindahan warna dari telaga, Anda dapat mendaki ke puncak bukit yang mengelilingi telaga tersebut. Di daerah tepian telaga, terdapat balkon yang dapat digunakan untuk duduk bersantai menikmati keindahan telaga ini. 3. Telaga Merdada Telaga Merdada takaitu Telaga Merdada merupakan telaga terluas yang ada di dataran tinggi Dieng Wonosobo dengan luas sebesar 25 hektar. Namun walau merupakan telaga terluas di dataran tinggi Dieng Wonosobo, Telaga Merdada tidak memiliki sumber mata air dan seluruh air yang menggenangi cekungan telaga akan surut ketika musim kemarau tiba. Hal ini dikarenakan pada musim kemarau tidak ada air hujan yang perlu ditampung sehingga telaga ini lama kelamaan akan mengering. Namun walaupun kondisi telaga mengering di musim kemarau, bukan berarti bahwa bagian tengah telaga ini dapat dilintasi dengan berjalan kaki karena cekungan telaga di musim kemarau akan dipenuhi oleh lumpur yang dalam sehingga akan berbahaya jika dilintasi. Untuk kamu yang berkunjung ke Telaga Merdada, selain kamu bisa bersantai di tepian telaga dan mengabadikan berbagai momen seru, kamu pun dapat memasang hammock dan bersantai di sana. Menggelar tikar dan bersenda gurau bersama teman sambil makan dan minum juga cocok dilakukan. Pokoknya kalau kamu mencari tempat camping terbaik di dataran tinggi Dieng Wonosobo, Telaga Merdada adalah jawabannya. Untuk menuju ke Telaga Merdada, akses jalannya cukup mudah. Dari pertigaan dataran tinggi Dieng Wonosobo, ambil arah ke jalan Banjarnegara. Telusuri jalan tersebut hingga kamu menemukan sebuah papan nama bertuliskan Telaga Merdada. 4. Bukit Sikunir Wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo – Bukit Sikunir Ingin melihat sunrise? Anda bisa datang ke Bukit Sikunir. Bukit ini adalah bukit yang terkenal di kalangan wisatawan sebagai tempat berburu sunrise. Bukit Sikunir terletak di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Jawa Tengah. Bukit Sikunir berada pada ketinggian mdpl. Dinamakan bukit Sikunir karena bukit ini banyak membuat wisatawan ketagihan berburu sunrise. Warna sinar matahari yang kekuningan seperti kunir membuat masyarakat setempat menamainya sikunir. Kunir adalah bahasa Jawa dari kunyit. 5. Sumur Jalatunda Sumur Jalatunda, dataran tinggi Dieng Wonosobo rumahmisteri Sumur Jalatunda berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Bantur, Kabupaten Banjarnegara, kurang lebih sekitar 12 km di sebelah barat lokasi utama wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo. Sumur Jalatunda ini dulunya adalah sebuah ceruk rekahan kawah yang kemudian digenangi oleh air dengan diameter 90 meter dan kedalaman lebih dari 200 meter. Karena air yang menggenang ini ceruk tersebut tampak seperti sumur. Mencapai Sumur Jalatunda ini, Anda harus menyiapkan fisik untuk menaikai 257 anak tangga. Pada anak tangga terakhir, Anda akan menemukan tumpukan kerikil beralaskan karung beras, Menurut mitos masyarakat setempat, barang siapa yang dapat melempar kerikil dari seberang sumur ke seberang yang berlawanan, maka harapannya bisa terkabul. Oleh karena itu, ketika Anda mengunjungi sumur ini, Anda akan menemukan para penjual batu kerikil. Harga yang dipatok untuk batu kerikil tersebut sebesar 500 rupiah. Banyak wisatawan yang mencoba peruntungannya dengan melempar batu kerikil ini. 6. Kawah di Dataran Tinggi Dieng Wonosobo Wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo – Kawah Sikidang Dataran tinggi Dieng Wonosobo memiliki beberapa kawah yang indah, yaitu Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, dan Kawah Sileri yang masih aktif. Kawah Sikidang adalah salah satu kawah yang dijadikan andalan tempat wisata di dataran tinggi Dieng Wonosobo dan berlokasi di wilayah Dieng timur. Pemandangan di sekitar kawah ini sangat indah, perpaduan hamparan bukit hijau dan tanah kapur di sekitar tanah kawah. Diberi nama Sikidang karena kolam magma di kawah ini sering berpindah-pindah seperti Kidang bahasa Jawa untuk hewan Kijang. Gejolak magma di kawah ini juga cukup tinggi, antara setengah hingga satu meter. Kawah Sileri merupakan salah satu kawah terbesar di dataran tinggi Dieng dengan luas sekitar 4 hektar. Anda dapat mencapai kawah ini dengan perjalanan sejauh 7 km dari kawasan wisata utama dataran tinggi Dieng Wonosobo. Kawah Sileri masih masih mengeluarkan asap putih. Diberi nama Sileri karena warna air kawah ini putih dan aromanya seperti air bekas mencuci beras dalam bahasa Jawa disebut leri. Sedangkan Kawah Candradimuka adalah kawah yang terkenal di dalam cerita legenda pewayangan. Dalam legenda diceritakan, kawah ini adalah tempat di mana Gatotkaca dijedi dimandikan dalam bahasa Jawa sehingga memiliki kesaktian yang luar biasa. Letak kawah ini kurang lebih 6 km dari pusat wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo. 7. Candi Dieng Wisata Dieng Wonosobo – Komplek Candi Arjuna Candi adalah sebuah simbol kepariwisataan di dataran tinggi Dieng Wonosobo. Candi jugalah yang membuat dataran tinggi Dieng Wonosobo menjadi tempat yang sakral. Di sini terdapat banyak Candi Hindu yang tersebar di berbagai lokasi. Candi-candi yang terdapat di dataran tinggi Dieng Wonosobo diberi nama sesuai dengan tokoh Mahabarata. Ada Candi Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan lain-lain. Model bangunan candi di sini mengikuti bentuk candi di India dengan ciri khas arca dan relief yang menghiasi bangunan candi. 8. Gua Semar Gua Semar octarchmsr Gua Semar merupakan salah satu gua yang terkenal sebagai tempat bertapa para raja Jawa, begitu juga dengan mantan presiden pertama dan ketiga RI, Soekarno dan Soeharto. Apabila ingin masuk ke gua, pengunjung harus menghubungi penjaga gua. Tiket masuk ke gua ini hanya sebesar rupiah saja. Selain mengunjungi Gua Semar, kamu juga dapat mengunjungi gua-gua lain. Seperti Gua Kuda, Gua Pengantin, Gua Sumur dan beberapa gua lainnya. Penginapan Wisata Dataran Tinggi Dieng Wonosobo Apabila kamu ingin bermalam di datran tinggi Dieng Wonosobo, penginapan yang kamu dapat pilih adalah homestay atau hostel. Tidak terdapat hotel di dataran tinggi Dieng Wonosobo. Berikut adalah daftarnya 1. Tani Jiwo Hostel Dieng Tani Jiwo Hostel Dieng tanijiwohosteldieng Tani Jiwo merupakan salah satu hostel di dataran tinggi Dieng Wonosobo dengan bangunan baru disertai dengan interior minimalis. Buat kamu yang tidak terbiasa dengan menginap di hostel, sangat disarankan untuk menginap di sini. Dengan harga kurang lebih rupiah per malam, kamu sudah dapat menginap serta menikmati fasilitas di dalamnya. Terdapat kamar pribadi juga yang dapat dipesan untuk kapasitas 2 maupun 4 orang. Hostel yang terletak di jl. Raya Dieng, berjarak 460 m dengan Candi Arjuna dan 490 m dengan Rumah Makan Dieng. 2. Sikembar Hostel Dieng Sikembar Hostel Dieng Hostel yang satu ini memiliki desain eksterior yang cukup unik. Terdapat sebuah kolam di bagian depan dengan tempat duduk yang cukup bagus untuk berfoto. Dengan harga mulai dari rupiah saja kamu sudah dapat bermalam di Sikembar Hostel Dieng. Kamu juga dapat menginap di kamar pribadi mereka dengan kapasitas 2 orang. Berlokasi di Patak Banteng, hostel ini berjarak km dengan Telaga Warna Wonosobo dan km dengan Warung Api Selera Raja. 3. Kenzo Homestay Kenzo Homestay Dieng Pilihan homestay ini memang sangat cocok untuk kamu yang pergi dalam jumlah banyak serta memerlukan tempat kalian pribadi untuk nongkrong dan mengobrol. Salah satunya yaitu Kenzo Homestay yang memiliki harga kurang lebih rupiah per malam. Dengan bangunan modern dan kamar yang bersih, Kenzo Homestay memiliki 3 kamar dengan kapasitas 2 orang per kamar yang semuanya dapat kamu tempati dengan harga tadi. Berlokasi di Dieng Kulon, homestay ini berjarak 113 m dengan Rumah Makan Dieng dan 449 m dengan Candi Arjuna. 4. Cemara Homestay Cemara Homestay Dieng Homestay yang berlokasi di Jl. Raya Dieng Kulon ini memiliki harga sekitar rupiah per malam. Dengan harga tersebut, kamu sudah mendapatkan 3 kamar, dengan kapasitas 2 orang untuk masing-masing kamar. Berjarak 114 m dengan Rumah Makan Dieng, homestay ini berjarak 447 m dengan Candi Arjuna. Kawah Dieng Wonosobo – Masih dengan pesona Dieng, bukan hanya sebatas pegunungannya yang indah dengan rimbunan pepohonan dan ladang yang terhampar luas. Meskipun letaknya dipegunungan, Dieng memiliki pesona yang tidak pernah disangka sebelumnya, dimana di Dieng terdapat kawah vulkanik yang masih aktif. Kawah tersebut tidak hanya berada dalam satu lokasi, tetapi 3 lokasi. Wisata Kawah Dieng Banjarnegara ini masuk dalam daftar obyek wisata Dieng Wonosobo yang harus dikunjungi. Meskipun letaknya di Kabupaten Banjarnegara tapi orang-orang mengenalnya sebagai Kawah Dieng Wonosobo. Kawah Dieng yang sampai sekarang masih aktif adalah Kawah Sikidang, Kawah Sileri dan Kawah Candradimuka. Lokasi, Sejarah dan Tiket Masuk Kawah Dieng Jawa Tengah Dan berikut adalah daftar kawah yang ada di Dieng Wonosobo Kawah Sikidang Instagram by msdeenovita Kawah Sikidang merupakan salah satu kawah yang keberadaannya masih aktif dengan kandungan sulfur yang masih tinggi. Kawah ini terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Lokasi Kawah Sikidang ini berdekatan dengan kompleks Candi Arjuna dan Candi Bima. Jika Anda berkunjung ketempat ini akan mendapatkan pemandangan tanah putih yang terhampar luas sepanjang area kawah dengan dikelilingi pemandangan hijau dan ladang pertanian masyarakat. Untuk kolam lumpur yang aktif, pengelola memberikan pagar bambu yang menjadikan pembatas untuk pengunjung agar tidak terlalu dekat dengan kawah, karena asapnya mengandung racun. Disini tanahnya tandus dan tidak terdapat pepohonann karena semua mati akibat aktifitas dalam kawah. Diberbagai titik tertentu terdapat lubang bekas kolam kawah, ada beberapa diantaranya yang masih hangat dengan rekahan tanah yang menimbulkan buih-biuh yang merembes melalui rekahan disertai endapan belerang. Yang menjadi keunikan Kawah Sikidang ini adalah dari rekahan kawahnya yang akan berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain yang rata-rata selama 4 tahun sekali tetapi masih dalam kawasan yang sama, hal tersebut sama dengan karakter kidang kijang dalam Bahasa Jawa yang suka melompat kesana kemari. Oleh karena itu kawah ini disebut Kawah Sikidang. Karena tingkat sufur yang tinggi dan zat racunnya yang banyak, bagi pengunjung diharapkan memakai masker dan tidak membuang punting rokok maupun menyalakan api. Karena dikhawatirkan bisa memicu ledakan sehingga terjadi kebakaran. Himbauan ini harap dipatuhi oleh siapapun yang berkunjung, demi keselamatan bersama. Untuk mencapai lokasi dari parkiran, harus berjalan menuruni tebing landai kearah Barat dengan melewati tanah putih yang kering. Harus berhati-hati, lewati tanah yang kering karena kalau salah, tanah bisa amblong dan jatuh kedalam kawah. Harga tiket dan Fasilitas Kawah Sikidang Instagram by Untuk memasuki wisata ini pengunjung dikenakan biaya Rp. untuk wisatawan domestic dan Rp. untuk wisatawan asing, yang sudah termasuk tiket masuk ke Candi Arjuna dan Candi Bima. Dapat dikatakan bahwa tiket ini adalah tiket terusan, hal itu sangat memudahkan karena sekali membayar sudah bisa masuk tiga lokasi wisata sekaligus. Jika tidak melewati Candi Arjuna maka perlu membayar Rp. untuk turis domestic dan Rp. untuk turis asing. Buka dari pukul – WIB. Disini selain menampilkan keindahan alam, pengunjung juga bisa menyewa kuda untuk turun ke kawah atau sekedar berfoto. Ada juga burung hantu, fotografer sewaan, bahkan warga yang menjual bongkahan belerang yang dijadikan souvenir pun ada. Yang kini menjadi favorite adalah warung dengan telur rebus belerang, dimana disini kita bisa memasak telur yang langsung dimasukkan ke kawah dengan waktu tunggu 5 menit kita sudah bisa mendapatkan telur matang. Unik bukan? Sejarah Kawah Sikidang Instagram by ceriswisata Ada dua versi mengenai asal usul Kawah Sikidang, secara ilmiah dan mistis. Secara ilmiah, Kawah Sikidang terjadi akibat letusan gunung berapi bertahun-tahun lalu yang menyemburkan lumpur vulkanik yang meletup-letup disertai gas beracun dan membentuk asap putih pekat yang kini disebut Kawah Sikidang. Sedangkan menurut cerita rakyat, pada zaman dahulu hiduplah seorang ratu yang cantik jelita bernama Ratu Shinta Dewi, kecantikannya sangat termasyhur dan tak memungkiri bahwa banyak pemuda yang mencoba untuk mendekatinya. Pada suatu hari datanglah seorang raja yang sakti mandraguna, kaya raya, dan tinggi bernama Raja Kidang Garungan yang bermaksud untuk meminang sang Ratu. Mendengar kabar itu, Ratupun merasa senang karena Raja sakti dan kaya. Maka keluarlah Ratu dari dalam istana untuk melihat sang Raja. Dilihatnya sang Raja dari bawah sampai keatas, betapa terkejutnya Ratu saat melihat kepala Raja yang ternyata berwujud Kidang. Beliau sangat kecewa tapi disisi lain takut untuk menolak lamaran Raja karena kesaktian yang dimiliki. Sebelum Ratu menjawab lamaran Raja akhirnya Ratu mengajukan sebuah syarat apabila bisa membuat sumur yang dalam didepan Ratu dan tentaranya maka lamarannya akan diterima. Disanggupilan hal tersebut, dengan kesaktiannya Raja mulai menggali sumur yang dalam dengan cepat, dan saat itu juga Ratu dan tentaranya menimbun Raja hingga dia tak dapat macam cara Raja lakukan untuk keluar, dengan kesaktiannya Raja membuat permukaan bumi bergetar dan ledakan dahsyatpun tak terelakkan hingga terbentuklah sebuah kawah. Walaupun begitu Raja belum bisa juga keluar karena sumur tersebut dalam sekali, tak berputus asa, Raja berpindah ketempat lain dan mencobanya berkali-kali dengan lokasi yang berbeda tapi tak kunjung bisa keluar. Karena sangat kecewa dan murka, dengan kesaktiannya dikutuklah bahwa semua keturunan Ratu akan berambut gimbal. Begitulah asala usul Kawah Sikidang dan itulah sebabnya mengapa banyak anak didaerah sekitar kawah atau Dieng masih banyak yang berambut gimbal. Dan tahukah Anda? Bahwa untuk memotong gimbal yang ada harus melalui ritual dulu karena setiap anak yang gimbal akan diagungkan atau dihormati oleh warga, dipercaya sebagai keturunan Ratu Shinta Dewi. Kawah Sileri Instagram by indostaycation Kawah Sileri terletak di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Diantara kawah yang lain, Kawah Sileri merupakan kawah yang paling aktif dan terluas dengan luas 4 Ha yang berlokasi di lereng Gunung Pagergedang. Karena keaktifannya, Kawah Sileri tercatat pernah beberapa kali meletus. Karena hal tersebut, kawah tersebut dikatakan sebagai kawah yang berbahaya dengan permukaan airnya yang terus menerus mengeluarkan asap putih serta gejala vulkanik. Walaupun demikian pemandangan yang ada sangat indah dan hangatnya uap akan menyegarkan tubuh Anda. Serta keindahan air kawah yang mengalir ke sungai disebelahnya digunakan untuk pengairan ladang sekitar. Dikelilingi bukit hijau yang menjulang dengan ladang pertanian yang rapi menambah keindahan Kawah Sileri. Bentuk kawah ini adalah kepunden atau mengalir dari tempat tinggi ketempat yang lebih rendah. Waktu yang pas untuk berkunjung saat pagi hari, dimana uap masih menempel di air dan kemudian terangkat dengan sendirinya, pemandangan yang jarang terlihat. Untuk memasuki lokasi baik turis domestic maupun asing dipungut biaya Rp. Dan untuk mencapai lokasi pengunjung harus berjalan menuruni tangga beton sekitar 300 m. Jika Anda dari Dieng, diperlukan waktu kurang lebih 15 menit untuk mencapai lokasi dengan jarak tempuh 7 km. Nama Sileri sendiri berasal dari kata leri atau air cucian beras, karena warna air kawah sama dengan warna air cucian beras maka kawah tersebut diberi nama dengan sebutan Kawah Sileri. Kawah Candradimuka Instagram by rinichull Kawah Candradimuka pastinya sudah tidak asing ditelinga kita, kawah yang terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara ini memang sama dengan nama tempat dalam kisah pewayangan. Dikisahkan bahwa dikawah ini dahulu diceburkan seorang bayi yang bernama Jabang Bayi Tetuko yang kini dikenal dengan Gatut Kaca diair mendidih secara terus menerus. Setelah waktu yang lama bayi tersebut diangkat yang kemudian dibawa ke khayangan dan kemudian digembleng oleh Empu Angga Jali. Sehingga tercipta Gatut Kaca seperti yang kita kenal saat ini, otot kawat tulang besi. Menurut penuturan Ki Dalang, panas lava di kawah ini 7 kali dari panas api. Hal itu senada dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa suhu di Kawah Candradimuka bisa mencapai 100 derajat Celsius. Kawah ini bukan kawah gunung api tapi merupakan rekahan tanah aktif yang mengandung solfatra. Untuk mencapai lokasi ini dari kawasan Dieng Plateau diperlukan waktu 20 menit dengan jarak tempuh 8 km. untuk memasuki lokasi, pengunjung diharuskan membayar Rp. Wisata Waduk Wadaslintang Instagram by waduk_wadaslintang Selain kawasan Kawah Dieng, di Wonosobo juga terdapat sumber air yang digunakan sebagai sumber utama PLTA. Wisata itu adalah Waduk Wadaslintang, seperti namanya, waduk ini terletak di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Waduk ini bisa menjadi alternative bagi Anda yang suka memancing, karena memang ada tambak ikan disini. Saat musim kemarau tiba air akan surut dan sebagian tempat di lokasi ini mengering, sepanjang sisi waduk akan terlihat ukiran alam yang indah berupa wadas putih yang berlubang dan dikenal dengan Lubang Sewu atau Erorejo. Wisata ini menjadi bagian dari wisata Waduk Wadaslintang. Demikian dan terima kasih.

sejarah kawah sikidang dieng wonosobo